Saturday, August 9, 2008

perbandingan (bagian 2)

pada umumnya.. (pada dasarnya?)
Apa perbedaan antara kembar dan bukan?

Aku selalu beranggapan bahwa Ar Ir adalah dua saudara yang k ebetulan lahir cuma berselang 6 menit. Itulah kenapa aku ga pernah beliin baju yang persis sama. Sama warna beda model, sama model beda warna, atau beda sama sekali. Aku senang bahwa mereka sekarang sudah bisa memilih sendiri tanpa harus merasa bahwa mereka harus berpakaian kembar. Kedengarannya sepele dan gak penting, tapi buatku penting. Aku lihat banyak pasangan kembar yang masih pake 'seragam' sampai mereka dewasa. Bukannya menurutku itu salah, cuma bukan bagaimana aku inginkan kembarku jadinya seperti itu.

Tidak bisa dipungkiri ada ikatan yang berbeda di antara keduanya, lebih erat daripada ikatan dengan mbak Ibit. Normal kurasa. mereka sudah tidur di 'kasur' yang sama sejak mereka masih berbentuk zygot

twin bed tidak berguna buat mereka

malam pertama




beberapa malam kemudian



Apa yang kubicarakan di bagian 1 hanyalah hal-hal teknis, yang pada dasarnya berarti, butuh energi dua kali lipat diperlukan untuk mengurus kembar, dibandingkan bila hanya satu bayi. Yo mesti. Maksudku, bayinya kan memang ada dua (ga bisa bayangin yang kemar tiga atau lebih...)

Hal terberat, yang tidak kutemukan pada Ibit, adalah kebiasaan rebutan. Emangnya Ibit mau rebutan sama siapa? Dia malah penginnya berbagi dengan seseorang. Ar Ir selalu berebut, bahkan selembar daun. Masih, sampai sekarang. Kelihatannya bukan masalah apa yang diperebutkan, tapi rebutan adalah bagian dari permainan.

Tapi di sisi lain, mereka tidak dapat dipisahkan. Mereka akan merasa ada yang hilang kalau tidak m elihat yang lain. Dan ini adalah tantangan terbesarku, untuk membuat mereka tidak saling tergantung. Aku sudah membuat kemajuan besar, dengan berhasil membuat mereka pisah kelas. Aku sedang berpikir untuk memisahkan sekolah kalo mereka masuk SD nanti, tapi kedengarannya terlalu kejam...

Aku banyak menghabiskan waktu berdua Ibit. Hampir 24 jam sehari, sampai kembar lahir. Dengan adanya kembar, ngga bisa begitu lagi. Aku harus m embagi perhatianku untuk tiga anak.Ini adalah penyesalan terbesarku: mengabaikan Ibit selama dua tahun pertama Ar Ir. Dua anak ini m enyita hampir seluruh perhatianku.

Penyesalan yang lain adalah, aku tidak bisa mengajarkan banyak hal, seperti yang kuajarkan pada Ibit waktu seumuran mereka sekarang. Ibit itu seperti bintang. Dia cepat belajar, dan masih selalu ingin belajar. Ar Ir ga pernah berkata, 'Ibu, ajarin baca dong' atau 'Ibu, ajarin main k ibod dong'. Mereka hanya tertarik untuk bermain dan bermain. Apa karena mereka laki-laki? Apakah karena mereka sudah selalu bermain bersama, bakan sejak mereka belum bisa beranjak dari kasur? Atau karena waktuku yang kurang buat mereka?

Sekarang, aku kerja, waktuku buat mereka makin kurang saja.

Aku tahu aku bukan ibu yang sempurna. Masih jauh dari itu. Dan mungkin aku melakukan banyak kesalahan membesarkan anak-anak. Tapi sejauh ini, itulah yang kupikr yang terbaik buat mereka yang bisa kuberi. Dan inilah alasan lain kenapa aku bikin blog ini, selain karena aku suka nulis, dan kenapa aku suka jalan-jalan ke blog ibu-ibu yang punya anak kembar. IPengin belajar bagaimana membesarkan anak kembar..

Membesarkan anak kembar lebih sulit dari yang tidak. Bisa dirasakan, tapi ada hal-hal yang sulit untuk diungkapkan. Ada yang mau bagi pengalaman?

2 comments:

Mama Shahira dan Syafiq said...

kebayang deh repotnya membesarkan sepasang anak kembar.. tapi aku kepingin tuh punya ank kembar.. jadi sekali aja melahirkannya.. hehehe..

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.