Thursday, March 16, 2017

Grocery Shopping Time!

Grocery shopping has become one of Aik's favorite activity. Last time we shopped I got him involved instead of letting him run here and there around the store. He pushed the trolly and helped me get the things we needed to buy.
Now as he is in the next step or learning to read, I want to combine the fun of shopping with reading. 

I made him a list of what he had to buy.

So while Ibit did the real shopping with the real list, I accompanied Aik did his shopping. He read the list top down and pick each thing.

Here we go!

Telur - Egg
For a while I thought it was a mistake to put 'egg' on the list. But well we managed to bring the eggs home safely :D

Roti - Bread
Yes that phenomenal brand. We are not endorsing but that's what he likes and I really don't think it is haram.

Tisu - Tissue

Susu - Milk
Well actually it was supposed to be 'susu kental manis coklat' but I didn't want to weigh him with  long name of the item :D

Biskuit - Biscuit
And he reminded me the label as I have drawn on the list

Cashier.
The cashier man seemed so happy to see Aik and his list. I think he knew that I usually bring my own shopping bag so he asked me 'Is it okay to use a plastic bag?' when I told him that I forgot to bring a shopping bag.We brought one but it was for Ibit's shopping. So, well, fine, we used plastic bag.

Shopping done!

We have to do this again some other time, shall we?

Sunday, March 5, 2017

Beyond Expectation


Hari ini jadwal konsultasi dengan psikolog setelah 2 sesi assesment bulan lalu. Sejak menerima jadwal dua hari yang lalu, hati rasa siap tak siap. Bagaimana nanti hasilnya. Apa yang akan dikatakan Bu Lita. Aku takut jangan-jangan apa yang selama ini kulakukan belum maksimal. Aku takut mendengar, 'You could've done better!'

Di luar dugaan, semua yang disampaikan tentang hasil assesment adalah positif. Perkembangan Aik luar biasa, bukan sekedar sesuai harapan. Segala usaha kami sekeluarga (dan dukungan kerabat dan sahabat) sudah bagus dan harus terus dilanjutkan. Senang sekali, Bu Lita pendengar yang baik, penuh empati, dan memberi banyak masukan untuk bisa mendampingi Aik lebih baik.

Dengan usia mental 3 tahun dalam usia fisik 6,5 tahun, aku tahu banyak yang akan mengernyit alis atau mencibir. Mungkin hanya yang paham betul keadaan Aik yang bisa mengerti. Tapi sayangnya tidak semua orang di sekitarku begitu. Sekarang yang jadi PR-ku adalah 'tidak mendengarkan omongan negatif, judging, dan sok tahu.'

Sebenarnya, aku selalu (justru) merasa terbebani setiap ada yang bilang 'tuhan tahu pada siapa Aik harus dititipkan.' Tapi tadi Bu Lita menyampaikan gembira, bahwa aku dan Dan yang menjadi orang tua Aik. Oh Tuhan. Aku ini apalah-apalah. Dan aku sukses nangis di hadapan beliau karena aku merasa tidak berhak dianggap sehebat itu.
.
Kalaupun ada yang menganggap usaha kami belum cukup, yang jelas kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Demi Aik.