...lies in everybody. the brave hearts are those who conquer the fears.
...ada dalam diri setiap orang. pemberani adalah mereka yang mengalahkan ketakutan.
Dan's (one) big fear was height. he has a phobia. but slowly he can get along with height. standing on the third step of a ladder used to make him trembling and sweat, but now he can climb to the rooftop.
salah satu ketakutan Dan yang besar adalah ketinggian. dia punya phobia. tapi perlahan dia bisa akrab dengan ketinggian. dulu, berdiri di anak tangga ketiga bisa bikin gemetar dan berkeringat. sekarang dia bisa naik ke atap.
his other fear was blood -- and things related to it. he once almost got fainted when his big toe was stubbed and bleeding. he almost got fainted when he accompanied Ar picking his baby tooth and needed an injection on his gum. thing like that.
salah satu ketakutannya yang lain adalah darah -- dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. pernah dia hampir pingsan karena jempol kakinya kesandung dan berdarah. hampir pingsan ketika menemani Ar harus disuntik gusinya waktu cabut gigi. hal-hal semacam itu lah.
through my first and second time delivering my children, Dan wasn't there beside me to accompany me. I understood very well his fear. if he got fainted while I was struggling, it would be an inconvenience. so I let him waited outside, just as long as he was there.
waktu melahirkan anak pertama dan kedua, Dan tidak menunggui aku. aku mengerti sekali ketakutannya. kalau dia pingsan saat aku sedang berjuang, alangkah repotnya. jadi aku biarkan dia menunggu di luar ruangan.
but on my third, I asked him to accompany me, inside the room, beside me. I said, "I'm feeling too old to have a baby. I am not that young and strong. I am so nervous. I need you to strengthen me". I meant it.
tapi di kehamilan ketiga, aku minta dia untuk menemani aku di dalam ruangan, di sampingku. kataku, "aku merasa sudah tua untuk punya bayi. aku ngga muda dan kuat lagi. aku gugup banget. aku butuh kamu temani". aku sungguh-sungguh.
it was a blessing that he agreed. Dan sat there beside my bed during my labor. and witnessed the second Dek Ai' breathed and cried for the first time. and not got fainted.
sungguh sebuah anugrah dia mau. Dan duduk di sebelah tempat tidurku selama proses persalinan. menyaksikan detik Dek Ai' bernafas dan menangis untuk pertama kalinya. dan tidak pingsan.
I do appreciate what he did. it was a huge thing he did for me. he really did support me. and I am so grateful. my hero.
aku sangat menghargai yang dilakukannya. hal besar. dia mendukungku, menguatkan. dan aku sangat berterima kasih, pahlawanku.

Hosted by Cecily and Lolli