Ini minggu kedua Mbak Ibit bersekolah sebagai anak SMP. Hampir setiap hari, dengan panuh semangat dia bercerita tentang hal-hal baru di sekolah. Tentang teman-teman yang lucu, guru yang menyenangkan dan yang membosankan. Perpustakaan yang asik tapi lampunya kurang terang...
Pagi ini di perjalanan ke sekolah, Mbak Ibit mengatakan bahwa dia sedang bingung untuk menentukan ikut ekstra kurikuler apa. Dia mendapat undangan untuk ikut kelompok persiapan Olimpiade IPA, karena nilai IPA-nya waktu Ujian Nasional kemarin termasuk tinggi.
Kubilang, terserah Mbak Ibit. Tapi kalau aku, ekskul adalah kegiatan senang-senang, refreshing setelah pusing oleh pelajaran.
'Kata Bu Guru,' kata Mbak Ibit, ekskul jangan cuma yang senang-senang aja. Nah loh, ideologinya kebalikan. Tapi sebenarnya Mbak Ibit maunya ikut menyanyi dan jurnalistik. Yang nanti terpilih ikut olimpiade paling banyak 4 orang. Kalau nggak kepilih rasanya sia-sia. Beda kalau menyanyi dan jurnalistik. Biarpun tidak mewakili lomba, setidaknya sudah bersenang-senang selama kegiatan.
Fiuh. Diam-diam aku lega. Dan kataku, ada anak yang memang cocok ambil ekstra olimpiade. Yaitu anak-anak yang kebahagiannya adalah belajar dan belajar. Mbak Ibit tertawa, dan katanya dia bukan yang seperti itu.
'Lagian aku juga nggak terlalu suka IPA'
'Nilai IPA tinggi karena kebetulan'
'Haha, iya. Aku cuma nebak-nebak, dan ternyata benar...'
Ha ha ha.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
3 comments:
Suka banget cara pandang mb Ibit.. Semangat mb Ibit..
Cara pandang Ibit hebat juga, kalau aku ikut ekskul matematika di SMP 1 karena disuruh guru, hasilnya kadang stres sendiri, hihihi.. Untung pilihan kedua komputer, lumayan hilangin stres.
waduh... komputer bukannya juga bikin stres mas Al? hihih..
Post a Comment