Wednesday, June 18, 2008

the tears


have I told you that Ir has a golden hart?
aku sudah pernah cerita belum, Ir itu berhati emas?

yesterday Ibit and all her classmates visit an instant noodle factory. when they went home, they brought a gift pack of some various kind of the products, including 2 'cup instant noodle'.
wether Ar or ir wanted to have one, but only one cup left, because Ibit who was feeling as the owner also wanted one.I was ready to see a fight between Ar and Ir over the cup. but no, there wasn't any fight. Ir who has held the cup first, handed it to Ar and took the ordinary packed noodle.

kemarin, Ibit dan teman-teman sekolahnya ada kunjungan ke pabrik mi instan. pulangnya mereka dibawain gift pack yang isinya macem-macem. termasuk 2 mi cup.
Ar maupun Ir mau satu. tapi Ibit yang merasa menjadi sang empunya juga mau satu. aku sudah siap-siap melihat Ar Ir berantem rebutan mi. tapi ternyata tidak. Ir yang sudah pegang cupnyc duluan, memberikannnya pada Ar dan mengambil mi yang bungkusan biasa.


this morning, they wanted to eat their noodles for breakfast and I let them do. so in front of TV they faced their own bowl each and started to eat. but not so long after I heard Ir crying, I was in the bathroom taking a bath. I heard Dan asked what happened. Ibit answered, that Ir didn't like his noodle because it didn't taste good.
'it's okay if you don't like it. would you like just to eat bread?', Dan said.
I thought Ir nod his head.
'okay, Bapak will eat your noodle, you eat bread. now stop crying'
case closed, I continued my bathe.

pagi ini, mereka mau makan minya untuk sarapan, dan aku iyakan. jadi di depan TV mereka menghadapi mangkok masing-masing dan mulai makan. tapi tidak lama kemudian aku mendengar Ir menangis, aku sedang di kamar mandi. aku mendengar Dan bertanya apa yang terjadi. Ibit menjawab, Ir tidak suka minya karena rasanya tidak enak.

'ya sudah kalau nggak suka. Ir mau makan roti saja?', kata Dan.
kurasa Ir mengangguk.
'kalau gitu Bapak akan mi Ir, Ir maem roti. sekarang jangan nangis lagi'
kasus ditutup. aku melanjutkan mandi.


I dressed up and had my breakfast on the table with Dan. Ar and Ibit has finished theirs and played outside the house. Ir was still facing his plate in front of the TV watching spongebob squarepants.

aku bersiap-siap dan makan sarapanku di meja bersama Dan. Ar dan Ibit sudah selesai makan dan main di luar. Ir masih menghadapi piringnya sambil nonton spongebob squarepants.


the show was over and walked approached the TV to turn it of, because I thought it was enough for the kids to watched TV this morning. I never wanted my kids to watch TV too much. but I was so surprised to find that Ir actually wasn't watching the show. he was crying without sound. tears were overflowing his face. oh baby.
I hugged him and asked him why.
"I want cup noodle"

filmnya habis, dan aku mendekati TV untuk mematikannya, karena kurasa cukup acara nonton TV pagi-paginya. aku gak mau anak-anakku terlalu banyak nonton TV. aku terkejut karena ternyata Ir bukan sedang nonton TV. dia sedang menangis tanpa suara. air matanya berlinang-linang. oh sayang.
aku peluk dia dan tanya kenapa.
"aku mau mi cup"


are you feeling what I'm feeling? he let Ar have the cup while he wanted it as much as Ar did. he tried to cheer up himself by taking other noodle, but he didn't make it.
"stop crying, you can buy one at Titin's shop after this. is that okay?", I said.
he nod and hugged me tight.

dapatkah kau rasakan yang kurasakan? dia membiarkan Ar mendapatkan mi cup nya, padahal sebenarnya dia juga ingin. dia mencoba menghibur diri dengan mengambil mi yang lain, tapi rupanya dia tidak berhasil.
'sudah, jangan menangis. dik Ir beli mi cup di warungnya mbak Titin ya. mau?
dia mengangguk dan memeluk aku erat.


I gave some money, and made sure he was okay, and left for office. my kids usually will wave their hands untill my car gone in the turn. but this time Ir just looked at me from the window. he is a sensitive one, and it always touched my hart.

aku tinggalkan uang untuk dia beli mi, dan meyakinkan dia sudah baik-baik, lalu berangkat. biasanya anak-anakku akan melambaikan tangan sampai mobilku menhilang di tikungan. tapi kali ini Ir hanya melihat dari jendela. Ir anak yang sangat peka, dan itu selalu menyentuh hatiku.


6 comments:

Carrie and Troy Keiser said...

awww what a sweet boy. The picture is precious.

Claremont First Ward said...

Oh......he sounds like he has a heart of pure gold. Poor little guy feeling so sad for sacrificing what he wanted for his brother....

Mama Shahira dan Syafiq said...

mulia sekali hatinya Ir.. sampe terharu bacanya.. tetep jadi anak manis ya sayang..

Unknown said...

ternyata masih ada bedanya juga ya.... :)

Are You Serious! said...

♡ What a sweet boy!!! I love it when I see my kids share! :)

Forgetfulone said...

What a sweet, sensitive boy.