Friday, October 26, 2012

bermain bersama

I hate what gadgets do to kids. they used to play hide and seek. run and chase. futsal. cards.
but this is how they play (alone) together now.


Saturday, October 20, 2012

Sahabat Roda

Tadi siang dia dan teman-teman satu blok bersepeda keliling perumahan, dan sengaja mengambil jalur off road. Sorenya masih lagi ke Taman Unyil.

Malam ini pengennya main rollerblade di Simpang Lima. Iya, setelah sempat dilarang dan bahkan dijaga oleh puluhan Polisi Pamong Praja, akhirnya dibolehkan lagi, untuk bermain sepatu roda di Simpang Lima. Tapi sepertinya, Ir benar-benar sudah kehabisan tenaga...

Jadi Ar dan Ibit muter berdua. Ir memilih tidur di pangkuan bapaknya.





Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sunday, October 14, 2012

Hospital Love Story


Boleh dibilang keluarga kami akrab dengan rumah sakit, rawat inap, dan operasi. Semua anggota keluarga pernah dirawat inap. Semua anggota keluarga yang perempuan, pernah mengalami operasi. Bapak, bahkan sudah berkali-kali. Kami tidak pernah menganggap hal ini sebagai musibah. Ujian, cobaan, mungkin. Bapak dan Ibu selalu mengajarkan untuk kuat dan tetap rasional.

Tapi, tak peduli seberapa akrab kami dengan rumah sakit dan operasi, tetap saja ini bukan hal menyenangkan. Apalagi saat ini, Bapak yang harus dirawat (lagi). Seminggu yang lalu Bapak dirawat karena serangan jantung ringan. Dua hari di rumah, kini Bapak dirawat lagi karena sakit di kandung kemih dan prostatnya.

Melihat Bapak lemah itu benar-benar bikin patah hati. Segala sesuatu diladeni. Bahkan untuk duduk pun harus dibantu. Kemarin-kemarin Bapak masih bisa melucu. Kali ini benar-benar diam. Bicara hanya jika minta sesuatu.

Aku sering tidak tahan untuk tidak menangis. Tapi aku tidak ingin Bapak, atau Ibu, atau siapa pun, melihat. Jadi aku sering minggir sebentar. Atau menyibukkan diri dengan hal-hal tidak jelas di hand phone. Mungkin dikira aku ini apatis, tidak peduli. Atau brangkali mereka tahu kenapa, sebenarnya, aku bersikap begitu.

Paling berat adalah ketika memandikan Bapak. Bukan. Bukan memandikannya yang berat. Tapi menahan air mata supaya tidak jatuh di depan Bapak. Ketika selesai memandikan, aku bilang, 'sekarang saya mau gantian mandi.' So, I went to the bath room. Took a bath. And cried.

Sekarang Bapak sedang di ruang operasi. Ibu, adik dan kerabat menunggui di depan ruang operasi. Ngobrol. Tidur. Nonton tivi. I can't do either one. Jadi aku minggir ke sisi lain gedung yang agak sepi, menuliskan ini. Membiarkan satu dua orang yang lewat melirik perempuan 30an yang duduk sendirian, mengetik di gadgetnya sambil dleweran...

Sehat Bapak. Sehat. PLEASE!!

Wednesday, September 19, 2012

the reasons


you once found a reason to give up
one other time you had a reason to give in
but then you find reasons to hold on



life is never easy
and to me 13 never means unlucky
it's a happy anniversary

Monday, September 17, 2012

the class




Did they say 'next month'?
Dek Ai' has been in the queue for speech therapy since April, and the clinic owner said he might be able to start on May or early June. Turned out he had to wait a little longer. We finally started the therapy last week.

After one hour assesment, the therapist have made a program for Dek Ai'. He will have the class three times a week, 90 minutes each, with 60 minutes in the class for the speech and 30 minutes out for his motoric development.

Before getting into the speaking, he still has to learn to obey orders and concentrate to the subjects. So far he still cried quite often in the class, but enjoyed out class session which is more like playing with toys.

I like how the therapists begin and ends every session with prayers...
"Bismillahirrahmanirrahimm, Ya Allah, Dek Aik mau belajar, mudahkanlan, amin"
dan
"Ya Allah, Dek Aik sudah selesai belajar, amin"

He made it through the physiotherapy, and will pass this one too...

Tuesday, September 11, 2012

The Clowns

They are clowns. Really. And seems like they know how to do each others make up.


Tuesday, September 4, 2012

The Roller Blade Fever


We are having a fever in town: roller blade.
Every night, especially in weekends, Simpang Lima is full of people skating, or learning to. If you don't have roller blades you can simply rent them. Fifteen thousand rupiahs for an hour of a pair of roller blades.
Semarang sedang demam roller blade.
Setiap malam, khususnya di akhir pekan, Simpang Lima penuh dengan mereka yang meluncur, atau sedang belajar. Jika kamu belum punya roller blade sendiri, banyak yang menyewakan di situ. Lima belas ribu rupiah untuk sepasang roller blade selama satu jam.

Oh yes I tried, for five seconds, or less. I put them on my feet, then tried to stand up, then fell, then quit. Guess age talks.
Aku mencoba, lima detik, atau kurang. Aku pakai, lalu coba berdiri, lalu jatuh, lalu sudah. Sepertinya umur bicara.

Ibit needed several times to finally be able to roll. Ar Ir seemed to do it better. It looks like they'll soon be running in those little wheels. Yeah, may be, after few more tries.
Ibit harus mencoba berkali-kali sebelum akhirnya bisa meluncur. Ar Ir sepertinya melakukannya dengan lebih mudah. Sebentar lagi mereka akan balapan di atas roda-roda kecil itu. Ya, mungkin, setelah mencoba beberapa kali lagi..