Friday, August 9, 2013

Lebaran di Gunung (Edisi I)

Aku anak gunung. Tapi aku suka pantai. Kami sekeluarga suka pantai. Setiap ada kesempatan kumpul keluarga, aku dan kakak adikku menyempatkan 'piknik'. Seringnya ke pantai. Yogya. Pacitan.
I'm a girl from up the hill. But I always love beaches. My whole family do. Whenever we have time together, we will manage a picnic. Mostly to beaches in Yogya or Pacitan.

Biasanya, kami berkumpul di rumah Bapak-Ibu, atau di rumah salah satu dari kami ketika musim liburan sekolah. Lebaran juga jadi salah satu momen kumpul bareng.
Usually, we gather at my parents' house, or at one of ours during the school holidays. Eid also be the other moment to gather.

Lebaran tahun ini kami sedang malas ke pantai. Seperti biasa jika semua saudara beserta anak-anak berkumpul, kami melakukan hal-hal 'tidak bermutu'. Main kartu. Main Play Station. Nyumet kembang api. Ngobrol ke sana kemari. Dan tentu yang tidak ketinggalan: jalan-jalan. Kondisi Bapak sedang tidak terlalu kuat. Jadi kami memilih tempat piknik tidak terlalu jauh. Sehabis sholat Ied kami pergi ke sebuah resto di dataran tinggi Karanganyar. Selain makan, ada berbagai arena bermain anak seperti flying fox, atv, permainan panjat memanjat. Betah lah mereka bermain, sementara yang dewasa ngobrol, memotret, makan...
This Eid we were not in the  mood to go to beaches. Like we always do when everyone is around, we just did simple things such as playing cards and games and set fireworks and talked here and there. And off course a walk. After shalat Eid we went to a restaurant in Karanganyar highland. They have more than just foods. Many games were ready for the kids to play while the adults had seats and talks. Some were busy taking pictures of the children.

Begini kami tidur jika semua berkumpul. Berserakan di mana-mana...

Tidak jauh dari situ ada kebun teh. Lokasinya lumayan eksotis. Apalagi ketika sampai di sana langit sedang menjatuhkan gerimis. Ditambah hawa dingin pegunungan, warung kopi pinggir jalan dan mi instan membuat sore menjadi renyah untuk dikunyah.
A little lower from the restaurant area there was a tea plantation. Quite exotic. More over when we got there the sky was pouring soft raindrops. Together with the cool wind, a small coffee shop and hot instant noodle, they make the afternoon crunchy to enjoy...

Kami sebrayat :)

Sebelum pulang kami mampir ke air terjun Parang Ijo. Tidak sebesar Grojogan Sewu, tapi cantik. Airnya lebih dingin dari udaranya. Tapi anak-anak nekat juga mandi di kolamnya. Brr.
Before we went home, we stopped by at Parang Ijo waterfall. Not as big as Grojogan Sewu, but beatiful. The water was even colder than the weather, but still the kids jumped in. Brr.

Hari kedua, pagi sebelum berkunjung ke sanak saudara, aku dan kakakku mengajak anak-anak mendaki bukit di dekat rumah. Dulu semasa kecil, aku sering diajak Bapak ke sana. Tidak terlalu tinggi. Kurang dari setengah jam jalan kaki untuk sampai ke puncak. Lalu kami akan bisa memandang ke utara, ke arah kampung kami. Ke barat, menebar pandangan sampai ke perbatasan kota. Ke tenggara, tampak waduk Gajah Mungkur.
The day after, morning before we visited familis, we took the  kids in a hiking up the hill near home. When I was a kid, my father often brought me there. It is not too high. It only needs less than 30 minutes walking to get up to the peak. Then we can look to the north and see our village. To the west and spread the view to the border of the town. To the south east and see Gajah Mungkur Dam.

Belasan tahun tidak naik, ternyata jalan mendaki ke sana sekarang lebih nyaman. Mobil dan motor bisa naik sampai separuh jalan. Setelahnya ada tangga buatan dari beton. Hanya pendakian ke batu terakhir yang agak sulit. Benar-benar harus memanjat batu.
It has been years since my last hiking there, the path has become easier to pass through. Cars and motor bike can run half way up. After that you just have to walk up stairs, and a little climb on the last rock to the peak.


Sedikit sebelum puncak bukit...

Liburan bersama saudara-saudaraku selalu melelahkan. Tapi menyenangkan. Dan kami selalu ketagihan untuk liburan bersama selanjutnya.
Vacation with my siblings and the kids are always tiring. But FUN. And we're always addicted to do the next one.


3 comments:

noe said...

Mbaa... sprei-nya samaan hihi.. salah fokus. Nunggu cerita tentan masjid setitik cahaya :)

HM Zwan said...

salam kenal mak latree...
wuih,seru ya hari raya langsung jalan ke gunung hihi

Afin Yulia said...

lebaran yg seru mbak latree, di gunung. Such a wonderful eid, i guess