Friday, November 16, 2012

Just Because... Doesn't Mean...

Dengan riwayat keterlambatan tumbuh kembangnya, aku sering mengerem diri dalam memperlakukannya. Misalnya ketika dia mau minum susu dengan dot, aku membaringkan dia pelan-pelan seperti bayi empat bulan, padahal tubuhnyua cukup kuat untuk didudukkan saja dan biar dia berbaring sendiri.

Dengan keterlambatan bicaranya, aku sering takut dia tidak paham apa-apa yang aku katakan. Maka aku bicara pelan, dan sangat membatasi jumlah kata dalam kalimat.

Yang paling parah adalah, aku menganggap dia belum paham banyak hal. Iya, aku siap untuk kemungkinan terburuk dari keterlambatan tumbuh kembangnya.

***

Beberapa minggu yang lalu aku mengajak Dek Aik dan Ibit ke suatu acara. Pulangnya, aku sengaja pura-pura mau membuka pintu mobil yang bukan mobil kami. Dia langsung meronta, tidak mau masuk. Aku pura-pura salah sampai tiga kali, dan dia selalu meronta. Ketika aku mendekati mobil kami, dia turun dan langsung memegang handle pintu, ingin membukanya.

'Dia tahu, Mbak Ibit'
'Dek Aik lebih cerdas dari yang Ibu kira...'

I've underestimated him.
Sejak itu aku bicara padanya seperti kepada umumnya anak seumur dia.

***

Sore ini aku dan Dan mengajaknya makan di sebuah warung soto dekat rumah. Ketika sedang duduk menunggu pesanan, Dek Aik menarik tanganku mengajak jalan keluar. Aku ikuti maunya. Ke jalan, dan kemudian belok ke arah Indomaret. Iya, Dek Aik suka sekali masuk Indomaret. Tidak beli apa-apa. Hanya muter-muter melihat-lihat.

Dia mengenali jalan ini, dan tahu sekali arah yang harus diambil.

Kubilang, 'Bapak mosok ditinggal? Ayo kita ajak Bapak..'

Dia menurut berjalan balik ke warung. Pada saat itu pesanan sudah jadi.

Kubilang, 'Ibu makan dulu, nanti kita ke Indomaret. Adik duduk dulu, tunggu.'

Aku tarik satu kursi, dan dia naik sendiri, duduk sendiri. Menunggu.

Aku selesai makan dan mengambil gelas teh, mau minum. Dek Aik turun dari kursi, meraih tanganku dan mengajak pergi dari situ. Kubilang, 'Tunggu, Ibu minum dulu.' Dia terus menarik tanganku sambil protes (dengan kata-kata tak jelas).

Kurasa dia ingin bilang, 'tadi janjinya makan dulu lalu ke indomaret. Bukan makan lalu minum...'

I get it.
Just because he's not speaking (yet), doesn't mean he doesn't understands you speaking.
Just because he has a delayed development, doesn't mean he has a low intelligence.

***

It's like he's telling me: Mom, never underestimate your children.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Saturday, November 10, 2012

The Shelf

This shelf is for Ibit books. We just finished moving the books from the small and crowded one. She left me a little space there, the top left one.

These are some of her collections since the first days she read books, early elementary school. In the beginning I chose the books she read. But later she has her own taste in books such as teenlits an teen comics. Still I some times give her books I think she should read to enrich her word bank and improve composing sentences in writing.

She's now in book 6 out of seven Harry Potters books. Some where in a secret place I've prepared some collections of Agatha Christie's and Sydney Sheldon's, awaiting to be read. Hope she'll like them.

Well I... I... Ugh. Half of the books in that top left compartment are still wrapped. I guess I... Ugh... Have a lot to.. Ugh.. Excuse me.. I have to.. Argh.